Rabu, 04 Mei 2016
Ternyata ada "Pribahasa" Yang Begitu Lekat Dikehidupan Masyarakat Jepang
Meskipun tidak keseluruhannya namun masyarakat
jepang pada umumntya dikenal dengan keperibadiannya yang memiliki jiwa
disiplin , semangat, tekun dan jujur. Hal ini tentunya belum bisa dipercaya
sepenuhnya jika kita tidak melihat dan merasakan secara langsung intraksi
social seutuhnya dengan masyarakat
setempat, tentunya bilamana kita belum
menginjakkan kaki dinegara yang
terkenal akan kecanggihan teknologinya yakni jepang.
Negara modernisasi yang lengkap dengan kecanggihan alat-alat
teknologinya sebagai penunjang kegiatan dihampir dalam setiap sudut aktivitas masyarakat
jepang akan tetapi masyarakatnya tidak
melupakan dan mengenyampingkan ajaran
ajaran dari nenek moyang dan tetap menjaga budaya leluhur khususnya dalam
berprilaku atau moralitas.
Bagi kalangan yang pernah mengunjungi negara jepang Tentu
heran dan penasaran tentang kehidupan masyarakatnya, bagaimana tidak masyarakat yang boleh memiliki agama atau
tidak, masyarakat yang bebas memiliki
lebih dari satu agama, namun prilaku masyarakatnya tentu bagaikan negara yang
dimana masyaraktanya meyakini akan tuhan dan memiliki ajaran-ajaran baik yang
menjadi pedoman dalam setiap aktivitas kehidupan bermasyarakat, karena negara
jepang tidak mengatur tentang keyakinan beragama bagi warganya hal tersebut
sudah menjadi bagian dari individu itu masing masing warga,
Masyarakat yang menjaga budaya serta ajaran leluhurnya
ditengah kemodernisasian terlihat dari
kedisiplinan masyaraktanya dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari,
tidak hanya itu kejujuran juga menjadi bagian atau viral utama yang begitu melekat dikehidupan masyarakat
jepang, hal ini tentunya tidak lepas dari didikan moral yang selalu diajarkan
secara turun temurun oleh orang tua
kepada anak-anaknya
Saat saya mengobrol dengan Kikuchisan seorang nenek
paruh baya dijepang mengatakan Terdapat
Satu pribahasa yang menjadi pegangan kuat bagi masyarakat jepang, yakni tentang bagaimana nilai kejujuran harus dijunjung
dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarkat,dan hampir seluruh masyarakat
jepang pasti tahu akan pribahasa ini, yakni “usotsuitara
dorobo no hajimari” (berbohong adalah awal dari mencuri), pribahasa ini
terdengar sederhana namun begitu melekat dalam kehidupan masyarakat jepang
dalam perakteknya dikehidupan sehari hari,tentunya dalam berprilaku jujur.
Ia menambahkan jika kamu sudah mulai berani berbohong maka
itu akan jadi awal untuk jadi pencuri.maka jangan coba coba mulai belajar
berbohong.
Contoh kecil dan nyata dalam kehidupan masyarakat jepang misalnya saat belanja di mesin
jidouhannbaiki, alat/mesin Jidouhanbaiki
ini merupakan mesin otomatis, mesin
penjual yang menjajakan beranekaragam minuman,
makanan, rokok, beras dan berbagai bentuk barang lainnya, namun tidak ditunggu
pemiliknya atau orang yang menjual
barang tersebut tidak ditempat, hanya dengan memasukkan uang koin atau uang
kertas maka minuman,makanan yang ingin kita beli akan keluar dengan sendirinya
secara otomatis,tidak ada CCTV atau kamera pengintai lainnya, mesin ini ada diseluruh
sudut keramaian pusat kota hingga pelosok desa terkecil. namun prilaku jujur
dari masyarakat tentu tidak membuat barang-barang dalam mesin tersebut hilang
dan lenyap begitu saja. inilah yang menjadi gambaran sederhana dari sikap dan prilku jujur masyarakat
jepang. tidak cukup sampai disitu masih ada banyak sikap dan prilaku
jujur,disiplin yang menjadi kebiasaan hidup warga jepang yang tentunya membuat
warga asing/pendatang melongok dan terkagum akan prilaku masyarakatnya ditengah
kemodernisaian dan kecanggihan akan teknologi negara tersebut.
jika maasyarakat jepang hanya dengan sebuah pribahasa bisa
mengaplikasikan seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari, lantas bagaimana dengan
kita yang memiliki dan meyakini seuata keyakinan agama tertentu yang sudah pasti didalamnya terdapat begitu
banyak ajaran -ajaran baik yang bisa menjadi pedoman dan bahkan peganagan hidup
agar bisa berprilaku baik sesuai ajaran tersebut.
Sabtu, 30 Januari 2016
Ngeri…..DiJepang Bisa-Bisa “Game Over” Jika Tidak Hati-Hati Menyebut Kata Yakuza
Yakuza, Siapa yang
tidak tahu dengan salah satu kelompok mafia atau gankster terbesar dunia ini, keberadaannya tentu tidak hanya ditakuti dan menghkawatirkan dinegara asalnya jepang
sebagai central dari kelompok yakuza, namun seantero dunia kerap
mengkhawatirkan akan keberadaan kelompok yakuza. Keberadaanya yang sangat
terorganisir dan rapi tentu membuat keberadaan kelompok yakuza masih hidup dan ada sampai sekarang
ini.
Dinegara kita Menyebut kata yakuza sudah menjadi hal yang
biasa bahkan terkadang menyebut kata yakuza bisa menjadi candaan,lelucon bahkan
sindiran antar teman, diucapkannya pun
tidak hanya oleh orang remaja dan dewasa
saja, namun anak-anakpun terkadang kerap menyebut kata yakuza,meskipun tidak
mengetahui arti dari yakuza itu sendiri,
tapi lain di Indonesia lain pula dinegara asal keberadaan kelompok gangster yakuza ini.
Keberadaannya yang
menghkawatirkan serta menakutkan dinegara jepang bagi warga, terdengar pada nama yakuza itu sendiri yang menjadi tabu
bahkan bisa dikatakan ngeri , sampai- sampai menyebut kata yakuza bagi kalangan
masyarakat jepang enggan untuk mengucapkannya, karena bagi masyarakat jepang kata yakuza merupakan kata
yang tabu dan tidak layak untuk di ucapkan apalagi sampai diperbincangkan
ditempat umum semisal tempat
makan,tempat perbelanjaan,stasiun dan tempat tempat ramai lainnya. Hal ini tentunya
dikarenakan masih ada anggota yakuza yang ada ditengah masyarakat yang juga
melakukan aktivitas biasa pada umumnya, sehingga hampir tidak diketahui persis ciri-cirinya, yang
dimana jika salah satu anggota dari kelompok yakuza mendengarnya maka tentulah
akan berakibat buruk bagi mereka yang melontarkan ucapan kata yakuza. Akibat
buruk yang didapat tentu yang paling sadis adalah “game over” atau nyawa menghilang.
Begitu seram dan tabu serta demi keselamatan, inilah yang
menjadi alasan warga tidak mau serta enggan menyebut dan memperbincangkan
tentang yakuza, tentunya sangat berbeda
dengan dinegara kita, bagi warga jepang jika ada orang yang bertanya warga akan
lebih baik menjawab tidak tahu atau tidak menjawab, apalagi sampai mengucapkan
kata yakuza itu kembali jika anda menanyakan tentang yakuza ,karena alasan
resiko yang akan bisa berakibat buruk maka melupakan untuk mengucap kata yakuza
adalah hal yang tepat yang warga jepang lakukan. Selain itu banyaknya anggota
yakuza yang ada disekitar masyarakat juga menjadi alasan tidak mau tahu menahu dengan kata yakuza.
Hal ini lah yang juga di utarakan nyoman salah seorang warga
Indonesia yang sudah lama tinggal menetap dijepang, menikah dengan warga jepang dan sekarang memiiki usaha rumah makan khas
Indonesia , sering kali rumah makannya saya didatangi oleh anggota yakuza yang
ingin minum dan makan disini lho,karena
disekitar sini banyak juga anggota yakuza .ucapnya,
Ia juga menambahkan bahwa kata yakuza di negara jepang sangatlah
tabu , bahkan bisa dibilang tidak ada orang yang berani ngomongin apalagi
sampai memperbincangkan tentang yakuza ditempat public atau rumah makan kayak
disini, karena jika ada anggota yakuza
yang dengar maka bisa game over.aku
juga ngeri, takut, dilengan badannya banyak tato.
Penuturan dari nyoman juga dibenarkan oleh warga jepang
sendiri tadamotosan,saat saya
menanyakan secara diam-diam. ia mengatakn bahwa dijepang menyebut kata yakuza
sangatlah berhati hati,karena jika asal ucap tanpa melihat situasi dan kondisi sekitar
maka bisa berakibat buruk bahkan game over atau mati, karena dinegara jepang
kita tidak bakalan tahu persis anggota yakuza itu sendiri kadang anggota yakuza beraktivitas biasa disekitar kita jadi harus hati-hati jika ingin
sebut kata yakuza.
Namun terkadang bagi sebagian orang luar negeri atau pendatang,baik wisatawan,pelajar ataupun yang
bekerja dinegara jepang, pasti penasaran dengan yakuza itu sendiri jika sudah
berada di negara tempat kelompok yakuza
ini berasal, terkadang karena rasa penasaran dengan yakuza tak jarang kita bisa
saja keceplosan mempertanyakan dan menyebut yakuza, tapi jangan sampai anda
menyebut tanpa melihat sekitar anda. Berada dinegara tempat terlahirnya
kelompok yakuza ini lebih baik melupakan
atau tidak tahu menahu dengan yakuza itu sendiri dari pada harus berakibat
buruk yang bisa berujung pada game over.dan
yang terbaik adalah menjaga ucapan yang bisa membuat salah satu kelompok merasa
tersinggung adalah salah satu cara agar aktivitas tetap aman dan nyaman jika
berada dinegara jepang.
Selasa, 26 Januari 2016
Wow. . .Lansia Di Jepang Gemar Mendaki Gunung
Mendengar kata mendaki gunung tentu bagi sebagian kalangan merupakan olahraga
yang terbilang cukup extreme dan pastinya melelahkan serta membutuhkan banyak
waktu dan tenaga dalam melakukannya, mengingat aktivas mendaki gunung hanya
bisa dilakukan dengan keluar rumah dan mendatangi gunung-gunung yang akan
didaki, hal ini pula yang membuat sebagian kalangan enggan melakukan aktivitas
olahraga mendaki gunung, belum lagi soal biaya yang juga bisa dikatakan cukup
meroceh kocek tambah berfikir puluhan
kali untuk melakukan olahraga
mendaki gunung.
Namun tentu beda cerita bagi sebagian kalangan yang memang
memiliki hobi mendaki ataupun bagi sebagian kalangan yang memiliki alasan
tersendiri dengan tujuan tertentu seperti untuk tujuan kesehatan.
Mendaki gunung juga sangat lekat dengan aktivitas olahraga
yang banyak digandrungi serta diminati
oleh kaum muda tentunya, tapi jika olahraga mendaki gunung banyak
diminati oleh orang tua yang sudah
kepala tiga atau lansia hal inilah yang terjadi dijepang. Tentu tidak hanya
sekedar untuk tujuan hobi semata namun
aktivitas pendakian yang dilakukan tentu memiliki tujuan salah satunya untuk
kesehatan.
Seperti penuturan
dari salah seorang pendaki warga jepang uemura yang bergabung bersama club
pendakiannya yang berjumlah sekitar 20 orang, mendaki yang dilakukan saat ini
bukan hanya untuk tujuan hobi namun lebih untuk kesehatan dan melatih kekebalan
tubuh, karena mendaki berjalan kaki yang panjang adalah olahraga yang mengasyikkan,
kita dapat hirup udara segar dari alam, serta bisa melihat keindahan dari
puncak gunung ungkapnya, kemudian diclub mendaki kami ini hanya diisi oleh
orang tua,tidak ada yang muda, kami berusia diatas 65 tahun keatas Cuma satu orang yang berumur 60 tahun
tambahnya.
Tentu penuturan dari warga benar adanya saat saya mencoba
melihat aktivitas dari orang –orang yang mendaki gunung yang memang kebanyakan dilakukan oleh orang tua, yang
tentunya berbanding terbalik dengan aktivitas kaum muda mudi yang memenuhi
pusat perbelanjaan dikota.
Dijepang sendiri selain gunung fuji ada banyak gunung
–gunung kecil lainnya yang memiliki ketinggian sekitar 600-1500 meter dari
permukaan laut sehingga aktivitas pendakian yang dilakukan oleh orang tua hanya
di bagian gunung –gunung yang tidak terlalu tinggi tentunya. mengingat
transportasi, keamanan, akses pendakian serta mendukungnya petunjuk,rute jalan
dan kemudahan lainnya dalam melakukan pendakian tak sedikit dari
warga jepang banyak yang menghabiskan akhir pekan hanya untuk sekedar mendaki gunung dengan tujuan olahraga utk
kesehatan dan tak terlepas dari orang lansia.
Selain itu pula jepang sendiri sejak tahun 2007 sudah
menempati persentase jumlah lansia
mencapai 21,0% yang diistilahkan juga dengan choukoureishakai atau jumlah
lansia yang sangat banyak, dan pada tahun 2014 sudah mencapai 26,0%,
sehingga melihat lansia sudah menjadi pemandangan yang biasa ditengah kesibukan
aktivitas kota dan kegiatan lainnya
seperti salah satunya mendaki gunung, yang pastinya semangat mereka dalam
melakukan aktivitas kegiatan untuk
tujuan kesehatan akan bisa menjadi contoh baik bagi anda yang ingin mendapatkan
tubuh sehat tanpa memandang usia.
Bukankah mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati ?
Menjaga serta mempertahankan kesehatan bagian dari
pencegahan bukan?
Sabtu, 21 November 2015
“Akita” Daerah Di Jepang Yang Terkenal Dengan Kecantikan Para Gadisnya
Suatu daerah memang tidak hanya akan dikenal dengan ragam
budaya yang dimilikinya, dengan kulinernya yang enak, logat bahasanya yang unik, dengan
tempat wisatanya yang indah, serta beraneka ragam khas lainnya yang membuat
tempat tersebut menjadi terkenal , namun ternyata dengan paras cantik yang dimiliki oleh para gadis didaerah
tersebut, bisa jadi menjadi khas tersendiri yang pastinya akan membuat daerah
tersebut terkenal atau mendapat julukan yang unik dari masyarakat luas.
seperti halnya di Indonesia jika menyebut daerah yang
melahirkan para gadis yang berparas cantik, tentu bandung jawa barat dan Sulawesi akan menjadi jawaban yang sudah
terkenal diseluruh masyarakat indonesia.
Begitu halnya juga yang terjadi di negara sakura jepang jika menyebut
atau bertanya tentang daerah yang melahirkan gadis-gadis yang berparas cantik maka warga jepang akan langsung
menjawab perfectur akita tempatnya.
Akita sendiri
merupakan sebuah daerah yang berada di bagian utara sebelum Hokkaido jepang. daerah dingin yang berada dibagian utara yang juga berdekatan dengan
daerah aomori, namun bagi masyarakat
jepang mengenalnya dengan daerah yang melahirkan
gadis-gadis berparas cantik, tidak
jarang jika menyebut daerah akita
maka yang terlintas langsung dibenak
warga adalah tempat/daerah yang
banyak melahirkan gadis-gadis
cantik.
Karena banyaknya gadis-gadis yang berparas cantik dari
daerah akita bagi masyarakat
jepang sendiri mempunyai sebutan/ungkapan khusus untuk wanita-wanita yang berasal dari daerah akita
yakni akita bijing yang bisa diartikan dengan gadis berparas cantik dari akita . sebutan/ungkapan akita bijing ini sudah begitu terkenal
di masyarakat jepang tentunya.
secara detail kurang
begitu tahu mengapa orang menjuluki daerah akita dengan sebutan akita bijing “gadis berparas cantik dari akita” tapi memang dijepang ungkapan ini
sudah ada sejak berabad abad , gadis dari daerah ini cantik-cantik dan memiliki sedikit
karaktristik, Kecantikan gadis-gadis dari daerah ini terlihat dari kulitnya
yang putih mulus halus,indah,eksotik dan legendaris. bentuk muka yang bulat
lonjong serta memiliki hidung yang
mungil nan mancung ditambah postur tubuh
gadis-gadis akita yang juga tinggi. Ungkap
warga saat saya tanyai.
Bukan seperti gadis anime dalam kartun jepang, namun
kecantikan dari hasil seleksi alamlah. ingin
membuktikan kecantikan para gadis-gadisnya silahkan datang lansung kejepang
didaerah akita, siapa tahu bisa jadi
pelajaran tentang mendefinisikan apa itu cantik.
Kamis, 29 Oktober 2015
AYO KERJA PERAWAT KE JEPANG
jika harus menghitung
antara jumlah kelulusan perawat tiap tahunnya diseluruh Indonesia dengan jumlah
rumah sakit,puskesmas ataupun klinik dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang ada sebagai lahan tempat bekerjanya para lulusan perawat,
maka pastilah tak sepadan dan sudah pasti dijamin hanya sebagian kecil yang
akan terserap untuk bekerja ditempat tersebut. Lantas para lulusan yang belum mendapat pekerjaan kemana
atau kerja apa,,?
Lapangan
kerja yang belum mencukupi untuk menampung
para lulusan tentu menjadi salah satu faktor,namun jika hal tersebut telah
diketahui oleh para lulusan perawat ataupun perawat yang belum bekerja lantas
bagaimana solusi yang dilakukan untuk bisa mendapat pekerjaan,
tentunya pekerjaan yang sesuai dengan bidang ataupun ilmu yang telah di peroleh dibangku
kuliah.
Melihat problem yang ada seperti saat ini peran pemerintah tentunya tidak tinggal diam, dan sejatinya melakukan yang terbaik untuk menekan terjadinya tingkat pengangguran. salah satunya dengan melakukan kontrak kerjasama goverment to goverment dengan pihak jepang tentang pelaksanaan pengiriman tenaga perawat.
Kesempatan emas yang telah di buka melalui kesepakatan
perjanjian antara pemerintah jepang dan Indonesia pada tahun 2008 silam dalam sebuah MOU EPA (Economic Partnership Agreement) yang dimana salah satu klausal
dari perjanjian tersebut adalah tentang pengiriman tenaga perawat Indonesia ke
jepang yang akan ditempatkan diseluruh wilayah jepang.
Dengan adanya MOU ini tentu peluang besar untuk
bisa bekerja kejepang dan menjadi perawat luar negeri sangatlah besar. Dan sudah
saatnya pula perawat Indonesia mampu bersaing
di kancah internasional.
Bagi para lulusan perawat diseluruh Indonesia yang ingin berkarir, bekerja sebagai perawat handal rumah sakit serta sebagai perawat lanjut lansia yang professional dinegara sakura jepang tentu sangatlah mudah caranya.
Persyaratan untuk bisa masuk dalam program
pengiriman tenaga perawat Indonesia pada program EPA tentu terbilang tidaklah
ribet dan sulit, cukup dengan melengkapi berkas yang bisa dilihat disini kemudian
mendatangi pihak BNP2TKI pusat atau BNP3TKI cabang yang ada didaerah provinsi
masing-masing atau bisa langsung kemenkes/depkes terdekat didaerah
masing-masing.
Silahkan lihat Persyaratan disini.
Sabtu, 01 Agustus 2015
Dikereta Ini Butuh Kesadaran Penumpang, Tidak Ada Larangan Tapi Perhatikan Gambar Dikursinya
Warga dengan tingkat kedisiplinan tinggi
dan taat aturan boleh saja kita
memberi predikat ini buat negara jepang, pasalnya begitu banyak aturan aturan
yang ada di negara ini namun
warganya begitu disiplin dan taat terhadap
aturan aturan yang ada.
Misalakan saja ketika anda menaiki salah
satu alat transportasi kereta JR yang ada dijepang, di beberapa bagian
tempat duduk yang tersedia dalam kereta api ini anda tidak
akan melihat ada tulisan larangan untuk duduk, namun perhatikanlah gambar yang
ada pada jok kursi tempat duduk
penumpang tersebut, maka anda akan melihat gambar ibu hamil, lanjut usia
(lansia), orang cacat, dan ibu menyusui. Tentunya gambar ini mewakili larangan
bagi anda yang ingin duduk namun tidak termasuk dari golongan tersebut.
Mengingat warga jepang lebih mengutamakan
menggunakan transportasi umum semisal kereta, bus dll ketimbang menggunakan
kendaraan pribadi sehingga tak jarang jumlah penumpang yang padat saat menaiki kereta sudah lumrah terjadi
dinegara jepang. meskipun demikian para
penumpang dijepang enggan untuk duduk
mengingat mereka sadar akan dirinya yang bukan termasuk dari bagian/golongan
yang tergambar di jok kursi tersebut.
Memiliki
hak yang sama namun kesadaran diri yang membedakannya (jibun no isiki) begitulah prinsip kedisiplinan yang selalu
diterapkan oleh orang jepang.
Walau
pada umumnya tidak ada sanksi ketat yang
diterima, jangan salah dan
jangan pula diremehkan karena penumpang yang lain akan merasa terusik jika anda duduk dikursi tersebut.
Nah bagi anda yang siap-siap jalan-jalan
kejepang selain untuk berwisata anda juga bisa belajar budaya disiplin dan taat aturan aturan simple/kecil yang begitu banyak
dinegara ini. dan yang perlu
diperhatiakan juga sebelum anda mempermalukan diri anda
sendiri patuhilah aturan/larangan mekipun terlihat simple/kecil, dan sebelum orang jepang mengecap anda sebagai oarang yang
tidak baik “warui hito” .
Hati-hati ..
Minggu, 21 Juni 2015
Bersilaturrahmi, Cara Warga Muslim Dijepang Menyambut Ramadhan
Jangankan suara adzan,suara
pengajian pun sangat sulit didengar jika tidak langsung ketempat ibadah yakni
masjid, begitulah jika harus Menjalani
aktivitas sehari-hari entah buat bekerja, belajar,ataupun yang lainnya di
negara yang dengan mayoritas non muslim seperti jepang.
Khususnya menjelang pelaksanaan ibadah puasa
ramadhan bagi seluruh umat muslim didunia tentu memilki cara
tersendiri dalam menyambut
datangnya bulan suci Ramadhan yang penuh barokah ini sehingga nuansa ramadhan
akan lebih terasa dan tentunya berharap lebih barokah.
Namun Lantas bagaimana dengan warga muslim yang tinggal di negara dengan mayoritas non muslim
seperti jepang? Merasakan nuansa datangnya bulan yang penuh barokah yakni
bulan suci Ramadhan tentu seperti tidak
ada yang berbeda dengan hari-hari biasanya .
Tapi bagi warga muslim dijepang bersilaturrahmi
antar sesama muslim lainnya adalah cara yang dilakukan untuk membuat nuansa
ramadhan lebih terasa dan
barokah tentunya, tidak hany a bagi muslim jepang sendiri atau muslim pendatang
dari negara-negara lainnya yang
tinggal dijepang, bagi muslim
Indonesia pun melakukan hal yang sama
yakni bersilaturrahmi antar sesama muslim lainnya. Sehingga dengan begitu
nuansa Ramadhan tentu lebih berasa sekaligus menjadi ajang memperkuat
hubungan sesama muslim yang di tinggal dinegeri sakura jepang.
Hal demikian pula yang dilakukan oleh pasangan suami istri erland dan elish yang
tinggal dan bekerja di jepang, pasangan ini mengadakan acara pengajian sekaligus silaturrahmi bersama
kerabat muslim lainnya guna menyambut bulan suci
ramadhan.
Meskipun bersilaturrahmi tidak hanya dilakukan pada saat
tertentu saja, namun keberadaan muslim sebagai minoritas di negara yang dengan mayoritas non muslim tentu
menjadi hal yang penting dan istimewa,sehingga nuansa islami tetap terjaga.