Alhamdulillah, Alquran Terjemahan Bahasa Jepang Bisa Diperoleh Gratis

Allah SWT memang tidak pernah mempersulit bagi hamba-hambanya yang ingin melaksanakan ibadah kepadanya. Salah satunya yakni ibadah membaca ayat-ayat suci Alquran. ....

“Akita” Daerah Di Jepang Yang Terkenal Dengan Kecantikan Para Gadisnya

Suatu daerah memang tidak hanya akan dikenal dengan ragam budaya yang dimilikinya, dengan kulinernya yang enak, logat bahasanya yang unik, dengan tempat wisatanya yang indah, ....

Ngeri…..DiJepang Bisa-Bisa “Game Over” Jika Tidak Hati-Hati Menyebut Kata Yakuza

Yakuza, Siapa yang tidak tahu dengan salah satu kelompok mafia atau gankster terbesar dunia ini, keberadaannya tentu tidak hanya ditakuti.

AYO KERJA PERAWAT KE JEPANG

jika harus menghitung antara jumlah kelulusan perawat tiap tahunnya diseluruh Indonesia dengan jumlah rumah sakit,puskesmas ataupun klinik

Bekerja Dijepang Mendapat Izin Yang Satu Ini Sangatlah Sulit Bagi Orang Muslim

Memiliki kultur budaya berbeda dengan Negara jepang itu sudah pasti, apalagi harus menyinggung urusan agama. Jepang dikenal dengan Negara yang memperbolehkan warganya untuk menganut/meyakini lebih dari satu agama dan tidak memiliki agamapun ....

Mahalnya harga jamur yang satu ini....!

Tak masalah jika anda doyan dengan makanan atau masakan dari jamur, namun bagaimana jika harga jamur tersebut hampir setara dengan harga handphone . masih doyan kah anda..?

Mengintip TaUe Ritual Menanam Padi di Negara Jepang

Jepang Begitu populer dengan sebutan Negara ber teknologi canggih, namun ternyata dibalik kecanggihan teknologi yang dimiliki terdapat ritual tradisional yang sangat menarik......

Keindahan Fenomena Alam Dengan Daun Merah Musim Gugur Dijepang

Jepang tidak hanya terkenal dengan keindahan bunga sakura pada musim semi, tapi saat ini di negeri sakura yang memiliki 4 musim tersebut telah memasuki musim aki (musim gugur). Pada musim inilah.......

Tari Sarung Bikin Orang Jepang Ngakak Tertawa

Jauh dari negeri tercinta Indonesia tidak membuat warga Indonesia yang tinggal disakai Osaka jepang lupa akan tarian tradisional permainan Indonesia.....

Toridanggo Suupu Bakso Ayam Ala Jepang Yang Menggoyang Lidah

Berwisata kemancanegara khususnya jepang, tentu selain mengunjungi obyek wisata alam ataupun kebudayaan yang ada di dalamnya wisata kulinernya pun tidak boleh terlewatkan oleh anda.....

Sisi Keindahan Bunga Sakura

Pernahkah anda membayangkan sensasi berkumpul sambil makan bersama keluarga,rekan ataupun kekasih dibawah indahnya bunga yang sedang bermekaran....

Selasa, 11 November 2014

Mau Menjadi Perawat/Careworker Di Negara Sakura Jepang..?

ilustrasi gambar perawat EPA VI

Tanpa harus membuka mata, kenyataan yang terjadi dan harus dihadapi oleh sebagian lulusan perawat adalah kurang tersedianya lapangan pekerjaan seperti rumah sakit/puskesmas, ataupun perusahaan pelayanan kesehatan lainnya. meningktanya jumlah kelulusan perawat Indonesia ditiap provinsi yang hampir mencapai ribuan pertahunnya, jumlah ini tentunya tidak sebanding dengan jumlah rumah sakit/puskesmas yang mampu menyerap tenaga para lulusan perawat. Alhasil kerjaan  lainlah yang harus di pilih oleh mereka yang meskipun dari lulusan keperawatan.

Meskipun Undang-undang keperawatan yang pada bulan september 2014 lalu sudah  disahkan oleh DPR RI guna menjadi payung hukum bagi  para perawat dalam melakukan tindakan perawatn tentunya belum cukup memberikan kepercayaan untuk mandiri dan mampu membuka lahan praktik sendiri.

Kesempatan sebagai perawat tidak hanya bisa diwujudkan di negeri sendiri , menjadi seorang perawat diluar negeri mungkin bisa menjadi pilihan jika didalam negeri belum mampu menyediakan lahan kerja yang cukup untuk lulusan perawat.

Tahun 2008 silam perjanjian IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership)  yang telah disepakati bersama oleh presiden Susilo Bambang Yodoyono (SBY) dengan PM jepang Abe Shinzou  membuka peluang kerja bagi para lulusan perawat Indonesia ke jepang, yang dimana salah satu klausal dari perjanjian tersebut adalah tentang pengiriman tenaga perawat/careworker Indonesia kejepang, dan perjanjian tersebut masih berangsung hingga saat ini.

Proses seleksi pengiriman perawat dilakukan oleh BNP2TKI serta KEMENKES yang dalam hal ini sebagai penyelenggara pengiriman tenaga perawat Indonesia dan JICWELS dari pihak jepang.

Tentu tidak begitu sulit bagi para perawat yang ingin bekerja kejepang jika memilki kemampuan, keberanian dan tekad yang kuat. Adapun Persyaratan  yang harus dilengkapi dan prosedur yang harus diketahui  oleh para perawat Indonesia yang ingin bekerja sebagai seorang perawat/careworker bisa dilihat di website BNP2TKIatau KEMENKES atau bisa dilihat di sini.


Persyaratan Yang Perlu Diketahui Jika Ingin Jadi Perawat Kejepang

Meningkatnya jumlah lanjut usia (lansia) serta semakin berkurangnya jumlah angka kelahiran bayi,   gambaran seperti inilah yang sedang terjadi saat ini dinegara  maju jepang, berbagai faktor penyebab tentu pemerintah jepang telah menemukannya permasalahannya serta solusinya,salah satu problem yang terlihat secara jelas untuk saat ini yakni jepang sedang kekurangan tenaga perawat untuk dirumah sakit dan tempat perawatan lansia (rumah sakit lansia dan pantai jompo). sehingga melalui perogram EPA (Economic Partnership Agreement) yang dimana salah satu klausal dari perjanjian tersebut yaitu tentang pengiriman tenaga perawat untuk ditempatkan diseluruh wilayah jepang. program penerimaan tenaga perawat oleh pihak jepang tentunya tidak hanya dari negara indonesia saja melainkan berasal dari negara tetangga  seperti vietnam dan pilipina. 
kesempatan emas ini tentunya terbuka untuk seluruh perawat indonesia yang ingin berkarir diluar negeri sebagai perawat atau hanya sekedar untuk menambah serta menggali ilmu serta pengalaman yang tentunya kedepan bisa di pergunakan di negara sendiri.
         Dinegara indonesia sendiri bagi perawat yang ingin bekerja kejepang untuk menjadi seorang perawat atau perawat lansia bisa langsung mendaftarkan diri melalui bnp2tki pusat atau melalui bnp3tki dimasing-masing daerah yang ada di provinsi.ataupun bisa mendapatkan informasi didinas kesehatan provinsi di tiap daerah masing-masing .
adapun persayaratan yang harus diajukan saat mendaftar sesuai dengan rekomendasi dari pihak bnp2tki yakni :
1.     Syarat Khusus CTKI Calon Nurse (Kangoshi)
·       Berusia 23 sampai dengan 35 tahun  dan telah lulus serendah-rendahnya D3 Keperawatan dan telah memiliki pengalaman kerja sebagai perawat minimal komulatif 2 tahun sejak tanggal kelulusan atau telah lulus S1 Keperawatan dan Ners dan telah memiliki pengalaman kerja sebagai perawat minimal komulatif 1 tahun sejak tanggal kelulusan.
·       Melampirkan fotocopy ijazah pendidikan serendah-rendahnya D3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan Ners dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose
·       Melampirkan fotocopy transkrip nilai pendidikan serendah-rendahnya D3 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan Ners dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose
·       Melampirkan fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR) dari Kemkes/MTKI dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose
·       Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja atau surat keterangan kerja sebagai perawat sekurang-kurangnya 2 tahun komulatif per 31 Agustus 2014 sejak tanggal kelulusan untuk lulusan D3 Keperawatan atau sekurang-kurangnya 1 tahun komulatif per 31 Agustus 2014 sejak tanggal kelulusan untuk lulusan S1 Keperawatan dan Ners).
2.    Syarat Khusus CTKI Calon Careworker (Kaigofukushishi)
·       Berusia 21 sampai dengan 35 tahun dan telah lulus serendah-rendahnya D3 Keperawatan.
·       Melampirkan fotocopy ijazah pendidikan serendah-rendahnya lulusan D3 Keperawatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose
·       Melampirkan fotocopy transkrip nilai pendidikan serendah-rendahnya lulusan D3 Keperawatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose
·       Melampirkan surat pernyataan bersedia ditempatkan sebagai Careworker (Kigofukushishi) di Jepang, ditandatangani diatas materai Rp 6.000 diketik manual atau komputer.
3.      Syarat Umum CTKI Calon Nurse (Kangoshi) dan CTKI Calon Careworker (Kaigofukushishi)
a.    Fotocopy KTP yang masih berlaku
b.    Fotocopy Paspor sekurang-kurangnya masih berlaku 1 (satu) tahun ke depan
c.    Fotocopy Akte Kelahiran atau Surat Kenal Lahir
d.     Fotocopy Kartu Pencari Kerja/AK1 yang dilegalisir dengan cap basah atau embose
e.    Asli Surat Ijin dari Orang Tua/Wali/Suami/Isteri yang ditandatangani diatas materai Rp 6.000      diketik manual atau komputer wajib diketahui Lurah atau Kepala Desa
f.      Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;
g.     Asli Medical Check Up dengan hasil Fit yang masih berlaku dan tidak cacat fisik yang mengganggu dalam bekerja, dan bagi wanita tidak dalam keadaan hamil;
h.     Pas Foto berwarna terbaru dengan latar belakang putih, menghadap kedepan dan tampak jelas dengan ukuran 3x4 Cm sebanyak 6 (enam) lembar;
i.       Bagi wanita tidak pernah bertato dan laki-laki tidak pernah bertato dan tidak pernah bertindik;
j.       Membuat surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus matching yang ditandatangani diatas materai Rp 6.000 diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Isteri;
k.     Membuat surat pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi apabila dalam proses penempatan ditemukan kasus yang diakibatkan oleh calon TKI sehingga calon TKI dikeluarkannya dari tempat pelatihan yang ditandatangani diatas materai Rp 6.000 diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Isteri
l.       Fotocopy sertifikat kemampuan bahasa Jepang, bahasa Inggris atau bahasa lainnya dan sertifikat keterampilan lainnya (BCLS, BTLS, atau PPGD) bila ada.
Catatan :
      Untuk ijazah dan Transkrip Nilai dalam bahasa Inggris yang tidak diterbitkan oleh Lembaga Pendidikan dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisir oleh Penerjemah yang berstatus tersumpah dan fotokopinya dapat dilegalisir oleh Lembaga Penerjemah.
      Pendaftar harus menunjukkan dokumen asli dari persyaratan yang difotocopy.
      Data pada KTP, Paspor, Ijazah dan Akte Kelahiran atau Akte Kenal Lahir harus sama.
      Semua fotokopi dalam ukuran normal dan menggunakan kertas A4.
A.   Jenis Jenis Pemeriksaan MEDICAL CHECK UP
Medical check Up dilaksanakan di sarana pemeriksaan kesehatan TKI yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan jenis-jenis pemeriksaan kesehatan sebagai berikut:


(1) PHYSICAL REPORT
a. Height

b. Weight

c. Color Vision

d. Blood Pressure

e. Visual Acuity

f. Audiometry

(2) EPIDEMIC DISEASE
a. Hepatitis

- HBs Ag

b. Syphilis

- VDRL

(3) LABORATORY REPORT
a. Urinalyst

- Urine Glucose

- Urien Protein

- Urien Blood

b. Liver Function

- Serum GOT

- Serum GPT

c. T-Cholestrol
d. Anemia

- Hemotocrit

e. Blood Type

- ABO

- RH

f. Chest X-Ray

- Finding

(4) EXAM FOR POSITITIVES
a. Hepatitis

- Hbe Ag

- Hbe Ab

b. Sypilis

- TPHA

c. Chest P.A-Finding
(5) Electro Encepalog Graph (EEG)
(6) TREADMILL

Silahkan lengkapi prosedur diatas kemudian download formulir pendaftarannya langsung di sini,
Untuk info lebih detailnya silahkan kunjungi halaman web bnp2tki.

sumber bnp2tki


FILOSOFI KAIGOFUKUSHISHI/CAREWORKER



Mendengar kata kaigo/kaigofukushishi sudah pasti kata tersebut berasal dari bahasa jepang namun tidakkah kita ketahui bahwa kaigo itu sendiri mempunyai filosofi yang dimana makna dari filosofi tersebut hingga kini teraplikasikan oleh perawat lansia atau kaigofukushishi.
Sejak zaman dulu manusia telah mengalami penderitaan akibat penyakit yang perlu dan harus ditangani. Orang-orang terdekat penderita sakit tersebut tentunya berusaha dan ingin ikut meringankan beban yang diderita,misalnya dengan menggosok-gosokkan bagian yang sakit,menidurkan penderita ditempat yang tenang, mengkompres air hangat untuk meringankan demam atau hal-hal lain yang biasa dilakukan untuk membantu penderita. Gambaran yang terlihat dari tindakan penanganan terhadap penderita sakit seperti ini adalah bahwa hal pertama yang dilakukan bukanlah hal/tindakan pengobatan melainkan tindakan perawatan dan tindakan pengasuhan.
Tindakan penanganan terhadap penderita sakit tidak bisa lepas dari kehidpan manusia.tindakan penanganan tersebut merupakan hal/tindakan spontan yang dilakukan oleh orang terdekat penderita sakit misalnya dan khususnya oleh seorang  ibu yang melahirkan anaknya. Walaupun tidak mempunyai pengetahuan  dan keahlian khusus,tapi hal ini dilakukan berdasarkan kasih sayang dan pengalaman. Dalam bahasa jepang dimana kata kaigofukushishi lahir terdapat sebuah kata “Taete”yang artinya tindakan penanganan kesehatan yang mana asal kata dari “Te” yang artinya Tangan dan “Ate” yang artinya “menempatkan” sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan penanganan penyakit tersebut sejak dahulu sudah menjadi sumber kata kaigo (kaigofukushishi).
Kaigo merupakan tindakan untuk melindungi jiwa pengguna jasa, dalam hal ini dijepang pengguna jasa adalah para lansia yang tinggal dipanti jompo. Serta mendukung supaya pengguana jasa dapat hidup secara mandiri menata irama kehidupan pengguna jasa supaya alur kehidupan pengguna jasa tidak terhenti, merasakan hidup bersam pengguna jasa yang lainnya dan bisa saling berbagi kebahagian dan keceriaan. Hl ini bukan hanya sekedar membantu pengguna jasa untuk makan ataupun memberi bantuan toilet jika waktunya tiba, sebagaimana kegiatan yang pada khususnya dilakukan oleh seorang kaigo, akan tetapi seorang kaigo harus mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, menyediakan makanan yang enak,bergizi sehingga membangkitkan semangat dan menciptakan suasan yang menyenangkan untuk membuat mereka  makan.sehingga baik pengguna jasa ataupun kaigofukushishi harus merasakan kepuasan terhadap upaya yang telah dilakukan tersebut.

Sumber buku panduan pelatihan pengantar kaigo/perawat lansia JICWELS


Kerjasama Pengiriman Perawat Indonesia Kejepang Siapa yang Diuntungkan…?

Jika kita bertanya siapa yang paling diuntungkan dengan program pengiriman tenaga perawat Indonesia kejepang sebagai perawat (kangoshi) dan perawat lansia(kaigoshi) tentu jawabannya adalah pihak  jepanglah “instansi penerima” yang cukup diuntungkan. program yang telah berjalan selama 6 tahaun ini terhitung sejak ditandatanginanya kesepakatan kemitraan ekonomi (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement / IJEPA) oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2008 silam. dan salah satu klausal dalam kesepakatan IJEPA ini adalah tentang pengiriman tenaga professional perawat Indonesia kejepang untuk ditempatkan sebagai perawat(kangoshi/nurse) dan perawat lansia(kaigoshi/caregiver) untuk ditempatkan diseluruh rumah sakit/rumah sakit lansia dijepang.
Mengulang kembali kata “tentulah jepang yang cukup di untungkan dalam program ini” mengapa..? jawaban sederhananya adalah tentu jepang kekurangan tenaga perawat sehingga jepang butuh perawat dari luar guna memenuhi kekurangan tersebut.namun sekali lagi mengapa…??? berbicara secara individual tentang  skill perawat yang dikirim, perawat Indonesia tentulah telah memiliki skill yang hampir setara dengan perawat jepang pada umumnya  dan siap serta bisa di adu kemampuannya dalam bidang perawatan. Mengingat  perawat Indonesia yang dikirim kejepang adalah perawat pilihan/profesional yang telah melalui beberapa proses seleksi sebelum di berangkatkan. Namun apa di kata setelah kedatangan kejepang ruang gerak kerja para perawat Indonesia sangatlah terbatas mengingat syarat mutlak bisa setara dengan perawat jepang lainnya adalah dengan memiliki sertifikasi lulus ujian nasional kemampuan perawat dijepang itu sendiri. Begitupun yang terjadi kepada para perawat lansia(kaigoshi/caregiver). tentu belum cukup sampai disitu keterbatasan kemampuan  dalam Bahasa juga menjadi  salah satu alasan mencapai kesetaraan antara perawat Indonesia dengan perawat jepang.
Walaupun pihak jepang sendiri telah memberikan dukungan kepada para perawat(kangoshi/kaigoshi) melaui pelatihan Bahasa selama satu tahun yang meliputi 6 bulan di indonesia dan 6 bulan di jepang tentu masih belum cukup dikarenakan para perawat (kangoshi/kaigoshi) dituntut untuk bisa mengetahui sistem keperawatan jepang ,jaminan social/asuransi kesehatan ataupun tentang perundang-undangan kesehatan jepang itu sendiri. ditambah lagi waktu kerja bagi perawat(kangoshi/kaigoshi) dijepang 8-9 jam perhari  sehingga sulit untuk mengatur jam belajar yang efektif. tantangan inilah yang membuat porsentase kelulusan ujian Negara masih rendah. lagi-lagi siapa yang diuntungkan jika seperti ini..?
Meskipun antara yang menjadi perawat (kangoshi) dan perawat lansia (kaigoishi)memilki lingkup kerja yang berbeda namun skill dalam hal ini kemampuan dalam bidang perawatan tentulah setara, karena di Indonesia para perawat yang dikirim telah mengantongi sertifikasi keperawatan yang sah dan diakui. Dan hal ini pula yang menjadi keuntungan besar bagi rumah sakit lansia yang mempekerjakan perawat Indonesia.
Tidak hanya memanfaatkan sertifkasi keperawatan yang telah dikantongi oleh para perawat Indonesia  saja, namun instansi rumah sakit mengambil keuntungan dari para perawat (kangoshi/kaigoshi) yang belum memiliki sertifikasi keperawatan“kangoshi/kaigoshi” standar jepang ini untuk bisa membatasi atupun mempreteli  hak-hak para perawat yang belum lulus, alasan mendasarnya  adalah karena belum memiliki sertifikasi lulus ujian nasional jepang maka belum setaralah perawat Indonesia dengan perawat jepang lainnya. Sehingga dari sisi financial yang diperoleh oleh para perawat Indonesia yang belum lulus masih jauh dari standar yang di dapat oleh perawat (kangoshi/kaigoshi) jepang lainnya yang telah meiliki sertifikasi lulus ujian nasional jepang.
Belum berhenti disitu semangat kerja dan tenaga yang diporsir oleh para perawat Indonesia juga menjadi pertimbangan yang sekaligus menjadi keuntungan buat instansi rumah sakit, Menjalani system  kerja yang sama  namun memperoleh tunjangan yang berbeda dengan perawat jepang. sehingga tak jarang para instansi menuntut  para perawat kerja secara proporsional seperti halnya perawat jepang lainnya meskipun ditengah keterbatasan Bahasa, namun kurangnya dukungan kepada para perawat (kangoshi/kaigoshi) dari segi pembelajaran guna menghadapi ujuian nasional sehingga hal ini terkesan hanya memanfaatkan tenaga para perawat Indonesia semata.
Saya pernah berbincang bersama salah seorang senior perawat lansia (kaigoishi)yang telah lulus ujian nasional dan sudah lumayan lama tinggal dijepang mengatakan bahwa ditempat ia bekerja sekarang ini akan terus mengambil perawat luar baik dari Indonesia maupun Negara tetangga asia lainnya yang sudah menjalin kerjasama IJEPA seperti ini, tanpa harus memikirkan tentang kelulusan mereka,. Karena tentunya perawat baru memiliki semangat kerja yang tinggi dadan tentunya fresh dan segar. Jika diistilahkan “tenaga baru pasti larinya kenceng”.
Belum berakhir kata siapa yang diuntungkan serta  lemahnya evaluasi dari pihak pemerintah Indonesia tentang program pengiriman tenaga perawat ini, sehingga tak banyak dari para perawat  (kangoshi/kaigoshi) yang telah menandatangani kontrak kerja harus memutuskan dan pulang untuk bekerja dinegeri sendiri. kembali lagi terdapat hal  berbeda yang dirasakan setelah masuk ketempat kerja. Misalnya terdapat perampasan hak ataupun kurangnya dukungan dari pihak rumah sakit guna mencapai kelulusan. Perampasan hak yang dimaksud adalah tidak dihargainya keberadaan perawat (kangoshi/kaigoshi) yang memiliki keyakinan beragama. untuk diberikan kesempatan melakukan ibadah ditempat kerja.
Melalui tulisan “opini” ini saya berharap akan ada peninjauan ataupun evaluasi secara kongkrit dan nyata tentang program pengiriman tenaga perawat Indonesia sehingga antara kedua pelah pihak yang dalam hal ini secara individual bisa dirasakan keuntungan yang cukup memuaskan “jasmani dan rohani”. Karena orientasi kerja tidak semata-mata hanya untuk mendapatkan gaji yang terbilang lumayan besar jika dirupiahkan namun yang paling penting adalah bisa mendapatkan hak-hak/dihargai  ditempat kerja sebagai individu yang memiliki keyakinan sehingga akan tetap menguntungkan bagi kedua belah pihak.